BERANGKAT
Setelah
sekian lama memendam hasrat untuk bisa menikmati keindahan Gunung Merbabu,
akhirnya kesempatan itu bisa terwujud. Saya berangkat dari terminal Bungurasih
Sidoarjo tanggal 13 April 2018 bersama 2 kawan saya. Karena bertepatan dengan long weekend, kami cukup kesulitan untuk
mendapatkan bus jurusan Solo karena sangat ramai penumpang. Akhirnya setelah
kurang lebih 1 jam menunggu, kami naik bus pukul 22.00 dan tiba di terminal
Tirtonadi Solo pukul 09.00. Perjalanan yang sangat melelahkan dan cukup membuat
kesal, karena memakan waktu hampir 11 jam di dalam bus.
Setelah
tiba di Solo, pukul 9.15 kami langsung naik bus jurusan Boyolali. Tapi kami
turun di lampu merah dekat RSUD Pandan Arang (kondektur pasti paham kalau
tujuan kita mau ke Selo). Di terminal Tirtonadi, kami bertemu 3 pendaki dari
Bogor yang kebetulan mau ke Merbabu juga. Sebenarnya mereka berniat turun di
terminal Boyolali, tapi karena tertidur akhirnya bablas sampai ke Solo.
(kembali lagi) Sesampainya di lampu merah tadi, kami bertemu dengan 2 pendaki
dari Jember dan Madura yang sedang menunggu bus mini (angkutan umum) untuk
menuju Selo. Setelah hampir setengah jam menunggu, akhirnya datang bus tersebut
dan di dalamnya sudah ada 4 pendaki lain, 2 orang dari Kediri, kemudian lainnya
dari Sidoarjo dan Surabaya. Kami langsung diantar sampai Polsek Selo.
Setelah
sampai Polsek, kami 12 orang langsung menaiki mobil pick-up untuk menuju ke basecamp
pendakian. Dari situ suasana mulai cair setelah di dalam bus hanya berdiam diri
tidak berbincang satu sama lain (kecuali rombongan masing-masing). Kami tiba di
basecamp sekitar pukul 12.00. Di
sini kita sepakat untuk melakukan pendakian dan mengatur jadwal pulang bersama.
PENDAKIAN
Pukul
13.30 kami mulai melakukan pendakian. Belum sampai di pos 1, rombongan mulai
terpisah. Saya berdua bersama kawan saya sampai di Pos 1 pukul 14.45. kemudian
langsung melanjutkan perjalanan, dan sampai di Pos Kota (Simpang Macan) pukul
15.10. Di sini kami bertemu dengan rombongan yang terpisah. Lalu kami
melanjutkan perajalanan bersama dan sampai di Pos 2 pukul 15.50. Setelah
beristirahat cukup lama, kami lanjut lagi dan sampai Pos 3 pukul 16.45. Di Pos
3 ini kami berhenti cukup lama karena masih ada 3 orang dari rombongan yang
tertinggal cukup jauh. Di Pos 3 ini angin yang berhembus mulai kencang, sangat
terasa sekali jika tidak memakai jaket. Tapi hal itu cukup terobati karena
kebetulan cuaca waktu itu sangat cerah, dan Gunung Merapi sangat jelas
terlihat.
Setelah
sekian lama menunggu dan 3 kawan yang tertinggal tadi tidak datang juga,
akhirnya rombongan memutuskan untuk lanjut menuju Pos 3. Tapi saya berdua
dengan kawan saya memutuskan untuk tetap menunggu, karena 1 orang dari
rombongan yang tertinggal adalah kawan kami. Akhirnya rombongan lain
melanjutkan perjalanan, dan pukul 17.30 akhirnya mereka bertiga (yang
tertinggal) tiba di Pos 3. Karena sudah merasa lelah dan mengantuk, kami
memutuskan untuk ngecamp di Pos 3. Kami telah sepakat untuk summit attack esok hari pukul 04.00.
Setelah mendirikan tenda dan mengisi perut, kami pun istirahat.
Pukul
03.00 alarm saya berbunyi, saya bangunkan 2 kawan saya untuk prepare. Setelah prepare dan menghangatkan badan dengan minum kopi, tepat pukul
04.00, kami pun berangkat. Menurut saya, dari Pos 3 ke Pos 4 (Sabana 1) adalah
medan yang paling berat. Kami sedikit terbantu karena tracking di kala hari masih gelap, meskipun tidak bisa menikmati view Gunung Merapi yang katanya sangat
menawan. Karena melakukan tracking
dalam kegelapan, kita akan terus fokus pada jalur dan tidak terlalu lama
berhenti untuk istirahat. Akhirnya pukul 05.00 kami tiba di Pos 4 (Sabana 1),
kami istirahat sebentar untuk sholat shubuh. Dari sisi timur, langit berubah
warna menjadi oranye kekuningan, sangat indah. Kami semakin bersemangat untuk
melanjutkan perjalanan sambil sesekali berhenti untuk berfoto. Karena terlalu
semangat, saya memutuskan untuk meninggalkan kedua kawan saya untuk mengejar sunrise. Tidak lama, saya tiba di spot
yang sangat pas untuk melihat sunrise
(sebelum masuk Pos 5/ Sabana 2). Sambil menunggu 2 kawan saya, saya
mengabadikan momen cantik ini. Setelah mereka tiba dan saling berfoto, kami
melanjutkan perjalanan menuju puncak kenteng songo. Sampai puncak pukul 07.30,
dan sesuai dugaan suasana sangat ramai. Karena cuaca terlihat cerah, kami
memutuskan untuk berfoto di area tugu. Tapi tidak lama kemudian, kabut tebal
datang. Saya sempat menyesal karena tidak mendapat view Sabana 2, Sabana 1, dan Merapi, padahal view itu yang saya dambakan
dari rumah. Sempat menunggu dan berharap kabut cepat hilang, tapi tak kunjung
hilang. Dan akhirnya pukul 09.00, kami memutuskan untuk turun. Dan benar,
sampai di Pos 3 tempat kami mendirikan tenda, Merapi tak kunjung menampakkan
diri. Inilah alam, kita tidak bisa memprediksi. Dalam sekejap, cuaca bisa
berubah-ubah. Maka dari itu, kita dituntut agar selalu mempersiapkan diri
dengan matang ketika akan berurusan
dengan alam. Jangan pernah meremehkan jarak atau waktu, karena alam tidak
mempedulikan itu.
PULANG
Kami turun
dari Pos 3 pukul 14.15, dan tiba di basecamp
pukul 15.30. Lebih cepat setengah perjalanan dari naiknya. Di basecamp kami bertemu dengan rombongan
kami yang sudah sampai terlebih dulu. Dari basecamp
kami sepakat untuk menyewa kembali mobil pick up yang mengantar kami kemaren. Akhirnya pukul 18.00 mobil
tiba dan kami diantar sampai terminal Boyolali. Di sini kami berpisah, karena
saya dan satu kawan sudah memesan tiket kereta api yang berangkat dari stasiun
Purwosari Solo. Saya memang sudah mempersiapkan perjalanan ini jauh-jauh hari,
dan memang berniat untuk naik kereta api waktu pulang. Selain tubuh yang sudah
pasti lelah, saya ingin merasakan bagaimana naik kereta api. Hehehe..
Rute & Estimasi Biaya
Berangkat :
·
Bus terminal Bungurasih (Sidoarjo) – terminal Tirtonadi
(Solo) : 46 ribu
·
Bus terminal Tirtonadi (Solo) – Lampu merah RSUD
Pandan Arang : 8 ribu
·
Bus mini lampu merah RSUD Pandan Arang – Polsek Selo
: 20 ribu
·
Mobil pick
up Polsek Selo – basecamp : 10
ribu
·
Masuk Dukuh (Pungli) : 20 ribu/rombongan
·
Simaksi : 5 ribu
·
Retribusi : 18 ribu
Pulang :
·
Mobil pick
up basecamp – terminal Boyolali : 25 ribu
·
Mobil jasa antar terminal Boyolali – Stasiun Purwosari
: 35 ribu
·
Kereta api Solo – Sidoarjo : 75 ribu