• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!

Senin, 29 Februari 2016

Air Terjun Sumber Pitu, Pujon, Batu - Malang

01.41 // by Unknown // // 1 comment

Sumber Pitu
Wisata alam di Malang memang sangat banyak, apalagi pantainya yang seakan gak ada habisnya. Selalu ada pantai baru yang ter-expose. Namun selain pantainya, Malang juga terkenal dengan air terjunnya yang cukup banyak. Terutama di Batu, karena secara geografis sendiri terletak di dataran tinggi. Dari sekian banyak air terjun yang ada di Batu, kita akan mengulas sedikit salah satu air terjun yang terletak di Dusun Tulungrejo, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Namanya Sumber Pitu, tapi di lokasi sebenarnya ada tiga air terjun, yaitu Sumber Siji, Sumber Papat, dan Sumber Pitu.
 
Untuk menuju lokasi, jika dari Malang menuju ke alun-alun Batu. Lalu ambil jalur arah Pujon atau jalur Malang-Kediri. Setelah bertemu pertigaan yang ada patung sapi. 

Pertigaan Patung Sapi
                                   
Sekitar 50 meter dari situ belok ke kiri (sebelumnya atau setelah pertigaan ada musholla). Dari situ terus mengikuti jalan sampai menemukan petunjuk belok ke kiri untuk menuju Sumber Pitu.

 
Kondisi jalan sampai sini sangat mulus. Nah, setelah belok kiri ini jalan mulai agak rusak-rusak tapi masih amanlah untuk dilewati. Jalan terus sampai pos informasi / basecamp “Capung Alas”, pengelola wisata bersama warga sekitar.
Basecamp Capung Alas

Saya baru dua kali ke sini, tapi waktu kunjungan saya yang kedua sudah banyak perubahan. Pertama saya kesini awal 2015 parkir kendaraan berada di basecamp, kemudian dilanjutkan berjalan kaki sekitar 1,5 sampai 2 jam sampai ke air terjun. Tapi, waktu kesini lagi sekitar pertengahan November 2015 parkir motor sudah pindah ke pos atas, sekitar setengah perjalanan dari basecamp menuju air terjun. Namun jalan yang dilewati adalah jalur makadam, yang biasanya dipakai offroad sedikit menanjak pula. Jadi harus hati-hati karena disebelah kiri sudah jurang, apalagi musim hujan seperti ini. Untuk tiket masuknya sendiri cukup membayar 10 ribu per-orang dan parkir 5000. 
Tempat Parkir
                                  

Di tempat parkir sudah disediakan toilet umum dan ada para penjual, selain itu juga ada wahana flying fox. Dari lokasi parkir, kita berjalan sedikit menanjak melewati perkebunan warga dan pohon cemara (waktu kesana habis terbakar efek musim kemarau).


Perkebunan Warga
Perjalanan tidak akan terasa melelahkan karena kita akan disuguhi pemandangan pegunungan yang sedap dipandang. Di sela-sela perjalanan kita juga bisa beristirahat di pos-pos yang sudah disediakan. Setelah berjalan sekitar 30 menit kita akan sampai di air terjun pertama yaitu Sumber Siji. Di dekat sini juga sudah di bangun pos untuk istirahat atau berteduh kalau hujan, dan sudah ada musholla juga. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menjalankan kewajiban walaupun di tengah hutan.

Sumber Siji

Pos dan Musholla


Dari Sumber Siji jika kita melihat ke kiri atas sudah terlihat Coban Sumber Pitu. Tapi sangat kurang afdhol kalau tidak naik kesana. Untuk menuju sumber pitu kita harus menanjak lagi. Walaupun agak ngeri melihat jalurnya, tapi tidak perlu khawatir karena jalur sudah dibentuk seperti tangga sehingga cukup mudah untuk dilewati.

Pemandangan Sumber Pitu dari Sumber Siji
Namun juga tetap harus berhati-hati karena agak licin. Sampailah di Coban Sumber Pitu yang menawan, air terjun yang keluar dari tebing dan banyak tumbuhan hijau di dinding-dinding tebing. Belum cukup sampai di situ, masih ada satu air terjun jika kita ke atas lagi. Tidak jauh dari sumber pitu, hanya sekitar 5 menit saja sudah sampai di air terjun berikutnya, yaitu Sumber Papat (karakteristiknya masih sama seperti sumber pitu).

Sumber Papat
Yang unik di Sumber Papat ada sebuah makam disana yang membuat agak ngeri saat itu karena saya hanya berdua dengan sepupu saya, tidak ada orang sama sekali. Di atas makam ada keranjang bunga yang berisi uang koin, mungkin dari pengunjung yang datang. Jadi, kalau kesini jangan lupa bawa uang koin (untuk sedekah), jangan sampai salah niat.

Rabu, 24 Februari 2016

Pantai Kedung Tumpang, Pucanglaban, Tulungagung

01.35 // by Unknown // // 6 comments

Pantai Kedung Tumpang, tidak ada habisnya kalau kita membahas tempat wisata alam di kota Tulungagung. Disini kita akan mengulas sedikit tentang Pantai Kedung Tumpang yang terletak di desa Pucanglaban. Kawasan wisata ini mulai banyak dikenal sejak pertengahan 2015 lalu, sebelumnya tempat ini sepi dari pengunjung. Setelah terexpose oleh salah satu media televisi nasional kawasan ini mulai banyak dikunjungi turis lokal dan mancanegara. Kini dengan semakin di kenalnya kawasan kedung tumpang membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.





Daya tarik dari wisata ini adalah cekungan-cekungan karang yang sangat indah dengan ditumbuhi lumut-lumut yang semakin membuat mata terpesona melihatnya. Cekungan tersebut berisi air yang dihasilkan oleh sisa-sisa ombak yang menghantam karang, sehingga bisa juga dipakai untuk berenang. 





Disarankan bagi kawan-kawan apabila ingin berenang, datanglah pada saat air laut sedang surut yaitu di pagi hari. Jika air laut sedang pasang, kita tidak diperbolehkan untuk berenang karena ombak yang cukup besar dan sangat berbahaya. Tapi yang disayangkan, terakhir waktu saya kesana bulan Juli 2015 masih belum ada fasilitas kamar mandi. Itulah salah satu faktor yang membuat saya menahan hasrat untuk menikmati air di cekungan kedung tumpang. hehehe...



Untuk tarif, hanya dikenakan biaya parkir Rp 5000,00 (mungkin sekarang sudah naik, hehe). Bicara soal akses jalan, kawasan wisata ini sendiri masih terbilang cukup baru di masyarakat, sehingga akses jalan menuju tempat wisata ini pun masih agak susah. hanya roda dua yang bisa mengakses tempat ini, kendaraan roda empat pun bisa, namun kendaraan harus parkir di perkampungan warga setelah itu bisa di lanjutkan dengan naik ojek yang di sediakan warga sekitar, atau jalan kaki jika ingin menguji fisik. Untuk kendaraan roda dua bisa sampai atas, setalah itu kendaraan parkir di gubuk dan dilanjutkan dengan jalan kaki menuruni tebing yang menurut saya lumayan curam. Tapi tenang saja, sudah disediakan tali untuk pegangan. Oh iya, di sana sudah ada penjual-penjual minuman dan makanan ringan (kalo nasi belum ada waktu itu).



Tempat Parkir Pantai Kedung Tumpang


 Rute perjalanaan menuju kawasan wisata kedung tumpang ini sendiri searah dengan arah pantai molang, atau yang biasa pakai GPS bisa searching langsung. Saya sendiri waktu kesana lewat kecamatan Boyolangu, setelah itu lanjutkan perjalanan menuju kecamatan Campur Darat. Setelah sampai di pasar Campur Darat, terdapat papan petunjuk arah bertuliskan arah lurus ke Trenggalek dan arah kiri ke Tanggunggunung. Ambil arah belok ke kiri, ikuti saja jalan raya sampai bertemu SMA 1 Campur Darat. Setelah melihat SMA 1 Campur Darat, kawan-kawan akan menemui pertigaan dan terdapat papan petunjuk arah ke kiri menuju kec. Tanggungunung. Belok kiri dan ikuti jalan sampai ketemu kecamatan tersebut, dari situ ikuti jalan terus menuju Pucanglaban, ikuti saja penunjuk jalan yang ada. Jalannya seperti halnya jalan menuju pantai selatan lainnya, naik turun sudah beraspal tapi ada juga yang rusak agak parah.

                                                                        Lokasi google maps